Hampir semua bahan baku naik, beban biaya yang lain juga naik, namun untuk menaikkan harga jual, sesuatu yang sangat dilematis. Kekhawatiran hilangnya pelanggan , menyebabkan sebagian besar UMKM harus menurunkan margin keuntungannya, untuk tetap bisa bertahan.
Dalam kondisi seperi saat ini, buat perusahaan besar, untuk mengurangi beban, banyak yang melakukan PHK . Bagi UMKM terutama usaha Mikro dan Kecil, melakukan PHK bukan hal mudah.
Hal ini dikarenakan, usaha Mikro/Kecil, basicnya adalah dari home industri, hubungan antara pengusaha & karyawan sudah seperti keluarga/ persaudaraan, sangat berat rasanya kalau harus melakukan PHK. selain itu , rata2 tenaga kerja yang menjadi karyawan adalah orang2 yang terpinggirkan, karena status ekonomi dan pendidikan yang sangat minim.
Mereka , tenaga kerja yang tidak terserap di sektor formal / perusahaan besar, karena ada persyaratan min harus lulus SMA. Hampir sebagian besar tenaga kerja yang bekerja di usaha Mikro/ Kecil, hanyalah lulusan SMP / SD, bahkan ada yang tidak lulus SD.
Seperti pengalaman penulis, pada saat memulai usaha home industri kerajinan Rafylla, bukan semata-mata ingin mengembangkan hobi yang dapat menambah penghasilan keluarga, tapi di dasari oleh keprihatinan bahwa ternyata banyak anak2 usia kerja , tidak terserap di sektor formal karena kendala pendidikan. Kesempatan mereka untuk bekerja, hanya dengan cara memberi keterampilan yang dapat memberi nilai ekonomi.Dalam perjalanan Rafylla sampai saat ini, rasanya akan sangat berat , kalau harus melakukan pemutusan terhadap karyawan
Bisa dibayangkan, kalau rata2 usaha Mikro / Kecil mempunyai karyawan 5 s/d 20 orang, dengan partisipan BSE yang hampir 75 UMKM, berapa tenaga kerja yang akan terkena PHK.
Diharapkan dengan bergabung di BSE, para UMKM akan saling menguatkan dan memberi dorongan semangat untuk tetap bisa bertahan dalam kondisi sulit saat ini. saling mendukung dan mencari peluang yang lebih baik.
Semoga Semangat dan Kekuatan Hati tetap selalu kami miliki. Amin